CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tuesday, March 26, 2013

Sakin fan fiction




Title            : You Are My Hero
Staring by   : Yuri SNSD,Choi Siwon
Genre           : Action,romance
Rec.Ost                  : It’s War (MBLAQ)
Yuri POV(Point Of View)
Kurebahkan tubuh lelahku di atas spring bed berukuran 2x4 meter itu.Sepertinya tubuhku sudah menagih jatah istirahatnya malam ini.Sejak pagi ia bersamaku mempersiapkan segala sesuatunya untuk sidang final dari kasusu yang kutangani selama beberapa bulan terakhir ini sampai hari ini akhirnya selesai sudah kasusu ini.Rasa lelah rasanya telah terbayar dengan dimenangkannya kasus tersebut olehku.Aku adalah jaksa dari kantor kejaksaan Seoul,namaku Kim Yuri,aku lulusan gfakultas hukum Inha University.Sebagai jaksa,kasus yang kutangani bukan semacm kasus perceraian,perselingkuhan,atau pencemaran nama baik,atau kasus yang lebih sering berhubungan dengan kalangan selebritis,dan dengan bayaran yang lebih besar.Kasus yang kutangani adalah yang berkaitan dengan kejahatan kelas kakap dan harus berurusan dengan pelaku dengan wajah seram dan bertato,tidak ada satupun dari mereka yang berparas rupawan,apalagi mirip member boyband korea.Dan sangat lekat dengan kehidupan preman liar jalanan.Kebanyakan kejahatan yang mereka lakukan mengarah pada hal-hal yang berakhir dengan pendapatan uang yang banyak seperti penyelundupan,pengedaran narkotika,imigran gelap,dll.Banyak yang mengatakan ini pekerjaan yang berbahaya bagi seorang jaksa wanita,tapi menurutku ini sangat menantang.Aku percaya diri bahwa dengan kemampuan bela diriku aku bisa menjaga diriku sendiri.
Tok tok tok!!terdengar suara ketukan pintu di kamar apartemenku.Rasanya sangat kesal ada yang mengganggu istirahatku.”Huftzzz.....”lagi-lagi aku mendesah kesal.Mataku rasanya malas untuk terbuka,namun akhirnya kupaksakan kakiku untuk melangkah menuju pintu.Kurasa berdiam diri menolak tamu datang bukanlah hal yang baik.Aku tidak peduli dengan keadaanku yang belum rapi,paling hanya tukang laundry yang datang mengantarkan cucian,pikirku.Kubuika pintu itu tampak 3 pria berbadan tegap dan berkacamata hitam berdiri di depan pintu.Salah satu dari mereka dengan sigapnya membekuk tanganku dan menutupkan handuk kecil ke mulutku.Sungguh tindakan yang tidak terduga,aku tak sempat melawannya.Yang kutahu saat itu mataku terasa sangat berat dan seketika semuanya menjadi gelap.
Saat aku tersadar aku tak lagi berada di kamar apartemenku,kupikir itu adalah gudang.Gudang yang sudah bertahun-tahun tidak terpakai.Bangunan tua & jelek ini cukup pengap dan gelap.Aku tersadar bahwa mereka telah menculikku dari apartemenku dan kini menyekapku di tempat bodoh ini.”Setidaknya mereka bisa menyekapku di tempat yang lebih bersih dan nyaman,dasar penjahat jalanan.”gerutuku.Aku terus berfikir untuk terbebas dari sini.Entah siapa yang berani menyekapku yang jelas mereka benar-benar pengecut,kurasa ini ada hubungannya dengan kasus yang baru saja kutangani.”Jadi mereka ingin balas  dendam”
Aku tidak akan berteriak minta tolong,itu adaklah tindakan bodoh yang ada dalam adegan drama sinetron.Sudah tau tidak ada orang kecualipara penculik untuk apa berteriak.Penculik tidak sebodoh itu menyekapmu di tempat yang terdapat banyak orang.
Saat itu yang kutahu tidak ada yang menjagaku.Kucoba meraih pisau lipat yang terselip di kantongku.”Untunglah pisau lipat ini selalu kubawa.”gumamku senang.Dengan hati-hati kupotong tali yang mengikat tangan dan kakiku.Selang 20 menit tali di tanganku berhasil kupotong,kulanjutkan dengan melepas ikatan di kakiku.Sial ada 2 pria yang datang,mau tidak mau aku harus menghadapinya.2 bajingan itu berhasil ku atasi dengan ilmu beladiri yang kumiliki.Perkelahian kami ternyata mengundang perhatian komplotan penyekap yang lain.Jumlah mereka cukup banyak,tidak mungkin bagiku untuk melawan mereka.”Dasar tikus-tikus brengsek,beraninya keroyokan.”gerutuku.
Satu-satunya cara yang terfikir olehku adalah mengambil langkah seribu.Aku tidak tau ke mana harus berlari.Aku hanya berlari dan berusaha menjauh dari mereka yang bersikeras mengejarku.Mereka benar-benar menyebalkan mencegaktu dari berbagai lorong.Untunglah masih ada celah yang belum terblokir.Lagi-lagi sial,jalan buntu.Tidak ada jalan lain kecuali menghadapi 2 pria berjas hitam yang memblokir jalan di sebelah kiriku.Jumlah mereka yang hanya sedikit mampu kuatasi.Namun,dorrr!!!sebuah peluru menyerempet lengan kananku.Membuat luka yang cukup lebar di lenganku.Sambil memegangi luka di lenganku yang mulai banyak mengalirkan darah aku berupaya lari ke arah kiri menjauh dari mereka selagi mereka lengah.Lorong yang panjang dan pengap itu,benar-benar mengganggu pandanganku yang mulai berkunang-kunang karena lemas menahan sakit.
Sudah cukup,aku sudah tidak sanggup lagi berlari.Kuputuskan untuk bersembunyi di balik tembok pembatas itu.Di antara tumpukan tong bekas berukuran sedang itu.Jarak mereka semakin dekat.Kudengar salah satu dari mereka memerintahkan untuk berpencar mencariku.Aku berdiri di samping tembok dengan nafas yang masih tersengal-sengal dan menahan perih yang luar biasa.Ku atur kembali nafasku agar tidak menimbulkan suara apapun.Penjahat itu semakin dekat dengan posisiku bersembunyi.Dia telah berada tepat di sebelah tembok ini.Aku bahkan bisa melihat ujung sepatu kulit miliknya.Sudah tidak ada lagi harapan,bergerak seinchi saja sudah memancing perhatiannya.Kupikir dia bahkan sudah mencium keberadaanku di sini.Kulihat sepatu itu semakin mendekat ke arahku.
Kupejamkan mataku,pasrah dengan semua yang akan terjadi.Hanya keajaiban yang bisa menolongku saat ini.Mungkin inilah takdir seorang jaksa,harus mati di tangan dendam para terdakwanya.Kuharap timku bisa menemukan jasadku dan mengusut kasus ini hingga tuntas.Membunuh seorang jaksa sungguh tidak sopan.
Kurasakan sebuah tangan  halus mensekap mulutku dan sebidang dada yang lapang mendekapku.Menyeret tubuhku sedikit ke belakang.Kurasa penculik itu berhasil menangkapku.Saat kubuka mataku,kupikir orang itu bukanlah bagian dari komplotan penculik.Tampan!itu kesan pertamaku.ditempelkannya telunjuk jarinya di bibirnya yang manis,mengisyaratkanku untuk diam.Selama hampir 15 menit aku bertahan di pelukannya,tangan kananya merangkul kepalaku dan tangan kirinya ia lingkarkan dengan erat di pinggangku,ini semua membuatku sedikit gugup.Kurasakan detak jantungnya yang berdetak sedikit lebih cepat,itu sangat jelas memijat pipiku yang menempel tepat di dadanya.Mungkin saat itu ia juga merasakan ketegangan yang sama denganku.Sampai akhirnya kami selamat dari kejaran penjahat itu.Akupun bernafas bisa lega.
Kutatap pria itu,samar-samar aku pernah melihatnya,kulihat ia bersama terdakwa di pengadilan siang tadi,apa mungkin dia tangan kanan mafia itu,tapi kenapa dia justru menolongku dan tidak membunuhku dengan kejam karena telah memasukkan majikannya ke buy.Atau dia juga seorang jaksa,entahlah.”Choi siwon’itulah nama yang kubaca dari badge yang menempel di saku dad kirinya.Tapi,siapaun dia,gamshahamnida!.Pandanganku kembali berkunang-kunang hingga kahirnya semuanya menjadi gelap.”Nona,nona..bangunlah!”serunya mencoba menyadarkanku yang tengah pingsan.”
END

0 comments:

Post a Comment