Title : You Are My Hero
Staring
by : Yuri SNSD,Choi Siwon
Genre : Action,romance
Rec.Ost : It’s War (MBLAQ)
Yuri
POV(Point Of View)
Kurebahkan
tubuh lelahku di atas spring bed berukuran 2x4 meter itu.Sepertinya tubuhku
sudah menagih jatah istirahatnya malam ini.Sejak pagi ia bersamaku
mempersiapkan segala sesuatunya untuk sidang final dari kasusu yang kutangani
selama beberapa bulan terakhir ini sampai hari ini akhirnya selesai sudah
kasusu ini.Rasa lelah rasanya telah terbayar dengan dimenangkannya kasus
tersebut olehku.Aku adalah jaksa dari kantor kejaksaan Seoul,namaku Kim
Yuri,aku lulusan gfakultas hukum Inha University.Sebagai jaksa,kasus yang
kutangani bukan semacm kasus perceraian,perselingkuhan,atau pencemaran nama
baik,atau kasus yang lebih sering berhubungan dengan kalangan selebritis,dan
dengan bayaran yang lebih besar.Kasus yang kutangani adalah yang berkaitan
dengan kejahatan kelas kakap dan harus berurusan dengan pelaku dengan wajah
seram dan bertato,tidak ada satupun dari mereka yang berparas rupawan,apalagi
mirip member boyband korea.Dan sangat lekat dengan kehidupan preman liar
jalanan.Kebanyakan kejahatan yang mereka lakukan mengarah pada hal-hal yang
berakhir dengan pendapatan uang yang banyak seperti penyelundupan,pengedaran
narkotika,imigran gelap,dll.Banyak yang mengatakan ini pekerjaan yang berbahaya
bagi seorang jaksa wanita,tapi menurutku ini sangat menantang.Aku percaya diri
bahwa dengan kemampuan bela diriku aku bisa menjaga diriku sendiri.
Tok
tok tok!!terdengar suara ketukan pintu di kamar apartemenku.Rasanya sangat
kesal ada yang mengganggu istirahatku.”Huftzzz.....”lagi-lagi aku mendesah
kesal.Mataku rasanya malas untuk terbuka,namun akhirnya kupaksakan kakiku untuk
melangkah menuju pintu.Kurasa berdiam diri menolak tamu datang bukanlah hal
yang baik.Aku tidak peduli dengan keadaanku yang belum rapi,paling hanya tukang
laundry yang datang mengantarkan cucian,pikirku.Kubuika pintu itu tampak 3 pria
berbadan tegap dan berkacamata hitam berdiri di depan pintu.Salah satu dari
mereka dengan sigapnya membekuk tanganku dan menutupkan handuk kecil ke
mulutku.Sungguh tindakan yang tidak terduga,aku tak sempat melawannya.Yang
kutahu saat itu mataku terasa sangat berat dan seketika semuanya menjadi gelap.
Saat
aku tersadar aku tak lagi berada di kamar apartemenku,kupikir itu adalah
gudang.Gudang yang sudah bertahun-tahun tidak terpakai.Bangunan tua & jelek
ini cukup pengap dan gelap.Aku tersadar bahwa mereka telah menculikku dari
apartemenku dan kini menyekapku di tempat bodoh ini.”Setidaknya mereka bisa
menyekapku di tempat yang lebih bersih dan nyaman,dasar penjahat
jalanan.”gerutuku.Aku terus berfikir untuk terbebas dari sini.Entah siapa yang
berani menyekapku yang jelas mereka benar-benar pengecut,kurasa ini ada
hubungannya dengan kasus yang baru saja kutangani.”Jadi mereka ingin balas dendam”
Aku
tidak akan berteriak minta tolong,itu adaklah tindakan bodoh yang ada dalam
adegan drama sinetron.Sudah tau tidak ada orang kecualipara penculik untuk apa
berteriak.Penculik tidak sebodoh itu menyekapmu di tempat yang terdapat banyak
orang.
Saat
itu yang kutahu tidak ada yang menjagaku.Kucoba meraih pisau lipat yang
terselip di kantongku.”Untunglah pisau lipat ini selalu kubawa.”gumamku
senang.Dengan hati-hati kupotong tali yang mengikat tangan dan kakiku.Selang 20
menit tali di tanganku berhasil kupotong,kulanjutkan dengan melepas ikatan di
kakiku.Sial ada 2 pria yang datang,mau tidak mau aku harus menghadapinya.2
bajingan itu berhasil ku atasi dengan ilmu beladiri yang kumiliki.Perkelahian
kami ternyata mengundang perhatian komplotan penyekap yang lain.Jumlah mereka
cukup banyak,tidak mungkin bagiku untuk melawan mereka.”Dasar tikus-tikus
brengsek,beraninya keroyokan.”gerutuku.
Satu-satunya
cara yang terfikir olehku adalah mengambil langkah seribu.Aku tidak tau ke mana
harus berlari.Aku hanya berlari dan berusaha menjauh dari mereka yang
bersikeras mengejarku.Mereka benar-benar menyebalkan mencegaktu dari berbagai lorong.Untunglah
masih ada celah yang belum terblokir.Lagi-lagi sial,jalan buntu.Tidak ada jalan
lain kecuali menghadapi 2 pria berjas hitam yang memblokir jalan di sebelah
kiriku.Jumlah mereka yang hanya sedikit mampu kuatasi.Namun,dorrr!!!sebuah
peluru menyerempet lengan kananku.Membuat luka yang cukup lebar di
lenganku.Sambil memegangi luka di lenganku yang mulai banyak mengalirkan darah
aku berupaya lari ke arah kiri menjauh dari mereka selagi mereka lengah.Lorong
yang panjang dan pengap itu,benar-benar mengganggu pandanganku yang mulai
berkunang-kunang karena lemas menahan sakit.
Sudah
cukup,aku sudah tidak sanggup lagi berlari.Kuputuskan untuk bersembunyi di
balik tembok pembatas itu.Di antara tumpukan tong bekas berukuran sedang
itu.Jarak mereka semakin dekat.Kudengar salah satu dari mereka memerintahkan
untuk berpencar mencariku.Aku berdiri di samping tembok dengan nafas yang masih
tersengal-sengal dan menahan perih yang luar biasa.Ku atur kembali nafasku agar
tidak menimbulkan suara apapun.Penjahat itu semakin dekat dengan posisiku
bersembunyi.Dia telah berada tepat di sebelah tembok ini.Aku bahkan bisa
melihat ujung sepatu kulit miliknya.Sudah tidak ada lagi harapan,bergerak
seinchi saja sudah memancing perhatiannya.Kupikir dia bahkan sudah mencium
keberadaanku di sini.Kulihat sepatu itu semakin mendekat ke arahku.
Kupejamkan
mataku,pasrah dengan semua yang akan terjadi.Hanya keajaiban yang bisa
menolongku saat ini.Mungkin inilah takdir seorang jaksa,harus mati di tangan
dendam para terdakwanya.Kuharap timku bisa menemukan jasadku dan mengusut kasus
ini hingga tuntas.Membunuh seorang jaksa sungguh tidak sopan.
Kurasakan
sebuah tangan halus mensekap mulutku dan
sebidang dada yang lapang mendekapku.Menyeret tubuhku sedikit ke
belakang.Kurasa penculik itu berhasil menangkapku.Saat kubuka mataku,kupikir
orang itu bukanlah bagian dari komplotan penculik.Tampan!itu kesan pertamaku.ditempelkannya
telunjuk jarinya di bibirnya yang manis,mengisyaratkanku untuk diam.Selama
hampir 15 menit aku bertahan di pelukannya,tangan kananya merangkul kepalaku
dan tangan kirinya ia lingkarkan dengan erat di pinggangku,ini semua membuatku
sedikit gugup.Kurasakan detak jantungnya yang berdetak sedikit lebih cepat,itu
sangat jelas memijat pipiku yang menempel tepat di dadanya.Mungkin saat itu ia
juga merasakan ketegangan yang sama denganku.Sampai akhirnya kami selamat dari
kejaran penjahat itu.Akupun bernafas bisa lega.
Kutatap
pria itu,samar-samar aku pernah melihatnya,kulihat ia bersama terdakwa di
pengadilan siang tadi,apa mungkin dia tangan kanan mafia itu,tapi kenapa dia
justru menolongku dan tidak membunuhku dengan kejam karena telah memasukkan
majikannya ke buy.Atau dia juga seorang jaksa,entahlah.”Choi siwon’itulah nama
yang kubaca dari badge yang menempel di saku dad kirinya.Tapi,siapaun
dia,gamshahamnida!.Pandanganku kembali berkunang-kunang hingga kahirnya
semuanya menjadi gelap.”Nona,nona..bangunlah!”serunya mencoba menyadarkanku
yang tengah pingsan.”
END
0 comments:
Post a Comment