CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tuesday, March 26, 2013

Never Ending Story


Title                      : Never ending story
Staring by              : Oh Sehun EXO-K,Suho EXO-K,Park Min Young
Genre                    : Romance
Recommended ost  : Memories-Super Junior
Park Min Young POV(Point Of View)
“Sayang tolong berhenti di sini!”pintaku pada Suho yang kini telah menjadi ‘namjaku’.”Kenapa berhenti di sini,bukankah pantai masih jauh dari sini?”tanyanya penuh heran.Melihat raut wajahnya yang penuh keheranan aku hanya tertawa kecil.”kenapa kau malah tertawa?”tambahnya.
“Gwaenchana,aku hanya senang melihat wajahmu yang keheranan seperti itu”.Kudekatkan bibirku ke telinga kanannya,kubisikkan beberapa kata untuknya.”Kau terlihat sangat tampan saat raut wajahmu sedang kebingungan seperti ini.Tunggu aku yah,sebentar saja.Sharanghae,emmuach..!”Ku tempelkan bibirku ke pipi kanannya dengan lembut.Mungkin ada sedikit bekas lipstick menempel di pipinya saat itu.
Sambil memamerkan giginya yang rapi itu ia kembali bergumam “Hem...aku kalah lagi.”hey,sebenarnya kau mau ke mana?”tanyanya dengan raut wajah yang masih memerah karena tersipu malu.
“Sebentar saja,aku hanya ingin mengunjungi sekolah lamaku,tunggu aku yah!”timpalku dengan sedikit menaikkan nada suara,karena posisiku yang telah berada di luar mobil.
Hari ini aku memang berencana mengunjungi mantan sekolahku dulu di sebuah kota kecil di Busan.Sudah 8 tahunsejak pindah ke Seoul aku memang tidak pernah mengunjungi kota kelahiranku itu lagi.Selain karena kesibukan sekolah dan karir,ada faktor lain yang enggan membuatku kemari.
Tapi hari ini akhirnya aku berada di kota kelahiranku Busan.Ini adalah hari ke-3 kunjunganku di kota yang terkenal dengan pemandangan yang begitu dekat antara pantai dan gunung.Sebenarnya kunjunganku kemari adalah dalam rangka bulan madu kami.Sudah sebulan sejak pernikahanku dan Suho,acara bulan madu harus kami tunda karena kesibukan pekerjaan,dan pada akhirnya sekarang kami memiliki waktu untuk itu.Mumpung berada di Busan kusempatkan untuk menengok masa-masa laluku yang terkubur dalam rindangnya pepohonan maple yang mengelilingi sebuah sekolah yang telah berusia puluhan tahun.Pagar besi yang sudah aus dimakan usia,suara cericit anak burung gereja yang bernyanyi di gundukan ranting pohon maple,dan daun-daun maple yang mulai menguning menyambut datangnya musim gugur.Ada beberapa daun maple yang berwarna merah kekuningan yang telah gugur dari rantingnya.Disapu lembut oleh angin dari arah laut Jepang.
“hemmm....hufftttt”kutarik nafas dalam-dalam dan ku hembuskan kembali merasakan aroma kenangan 8 tahun silam yang masih lekat di sudut-sudut green school itu.Memejamkan mata akan semakin membuatmu meresapinya.
“Nona apa yang kau lakukan?”suara seorang pria paruh baya itu membangunkanku dari hipnotis keindahan pohon maple.”Paman”jawabku agak gugup.
“Nona sekarang itu hari minggu jadi anak-anak tidak ada yang ke sekolah.Apa kau mencari seseorang?”tanyanya dengan nada yang menyiratkan orang tua yang begitu bijaksana.
“Tidak,tidak papa,aku alumni sekolah ini aku hanya merindukan suasana sekolah ini.”jawabku dengan penuh kesopanan dan sepertinya orang itu mengerti maksudku.
Mataku tertuju pada sebuah kursi berukuran 2x0,5 m itu.Kursi yang sudah lebih pantas disebut besi tua itu masih berdiri tegap di bawah rindangnya pohon maple di samping kelas musik.Pikiranku melayang ,menuju lorong waktu terus berlalu menuju 8 tahun silam,kenangan perpisahan dengannya.
#FLASHBACK
Hari ini tanggal 28 Mei 2003 sekolah kami mengadakan pelepasan bagi siswa siswi kelas tiga yang telah berhasil menempuh UAN.Sore itu usai acara pelepasan,aku merasa ini adalah hari yang benar-benar melelahkan.Aku duduk sendiri di kursi ‘mesir’ di bawah pohon maple sambil membenahi pakaianku yang mulai berantakan karena dipakai sejak pagi tadi.Ada seseorang yang menyodorkan sekaleng soft drink untukku.Dia Oh Sehun,teman seangkatanku di kelas musik.Jantungku sejenak berhenti berdegup,lalu berdegup kembali dengan kecepatan yang melebihi kecepatan awalnya.Sorot matanya seperti arus magnet yang menyedot seluruh fungsi motorik tubuhku,seperti magnet yang layaknya menarik benda-benda dari logam dengan kuatnya.Sungguh kilatan sepasang bola mata yang tersembunyi di balik bulu  mata yang tebal dan lentik alami.Senyum yang mematikan dari sepasang bibir mungil yang begitu manis.Sekejap kucoba menangkal hipnotis cinta itu.Oh Sehun,laki-laki pertama yang kusukai sejak usiaku menginjak remaja.Tidak pernah terlintas di benakku kalau dia juga memiliki perasaan yang sama denganku.Dia begitu jauh di atas sempurna.Tapi kurasa dia juga memiliki perasaan yang sama denganku.Dia memang tidak pernah mengatakannya padaku.Tapi sejak kejadian itu aku semakin percaya diri kalau dia juga menyukaiku.Kejadian di mana wajah kami berada dalam posisi yang begitu dekat,sangat dekat hanya beberapa inchi.Aku tidak tau apa yang dia lakukan,saat aku terbangun dari pingsanku hal pertama yang kulihat adalah seraut paras ‘angel’ berada tepat di atas wajahku.Oh Sehun apa yang dia lakukan padaku?ah tidak,itu tidak mungkin”kataku mencoba menjawab ribuan pertanyaan yang bergelayut di otakku.
Perasaan itu bertahan selama kami berada di kelas musik yang sama.But,he treated me coldly,so it’s impossible that he falling in love with me.Itu motto hidupku selama aku berada di sekolah yang sama dengannya.Kata ‘cinta’ tak pernah terucap dariku ataupun darinya.Sungguh membingungkan.
“Terima kasih,”.ucapku dengan menerima softdrink itu.Ia duduk di sampingku dengan gaya duduknya yang khas meletakkan paha kanan di atas paha kirinya.Itu mungkin karena kakinya yang terlalu jenjang.”Ada apa,ada yang ingin kau katakan padaku?”tanyaku mencoba mencairkan suasana.
“Tak terasa hari ini sudah hari perpisahan.Park Min Young,selamat yah kau lulus dengan nilai yang baik.”tuturnya sambil meneguk jus jambu kaleng yang dipeganya sejak tadi.”Eh..apa?ah ia terima kasih.”jawabku dengan gelagap kecewa.Kupikir akan ada ‘kata’ lain yang ingin kudengar keluar dari mulutnya.Oh Sehun,apa kau ingin mengatakan sesuatu lagi?”tanyaku penuh harap.”Apa?ah iya kau benar,aku mau bilang kalau aku akan melanjutkan studyku di Macau.Jadi mungkin ini pertemuan kita yang terakhir.”jawabnya panjang lebar.
“Huftzzz”aku kembali mendesah.Kembali kuteguk minuman soda di tanganku sampai habis,tanpa lagi memperhatikan etika atau menjaga image di depannya,kulemparkan kaleng minuman di tanganku ke bak sampah yang ada di depan kelas.Seperti seorang pemain basket yang sedang melakukan long shoot ke dalam ring.”Jadi kau datang hanya untuk berpamitan?”tanyaku agak kesal tanpa memandang wajahnya.Di tengah suasana aku yang sedang dikuasai sepasang makhluk berjubah merah dengan sepasang sungut di kepalanya.Tiba-tiba ada sesosok peri bersayap dengan panah di tangannya,dilepaskannya busur panah dengan ujung hati itu padaku.#seperti dalam iklan AS
“Kyaaa...sepasang bibir mungil itu mendarat hangat di pipi kiriku.”Itu jawabanku aku sudah ditunggu ayahku .”teriaknya sambil berlari menuju mobil yang sedari tadi sudah menunggunya di balik gerbang.Sementara aku,masih mematung dengan pipi yang masih seperti tomat.”Apa ini yang dia lakukan saat aku pingsan,???”sambil mengelus pipiku yang masih merona karena malu.
Namun setahun berlalu tanpa setetes kabar darinya.Hingga akhirnya 8 tahun pun berlalu hampa tanpa kabar dari orang yeng bernama Oh Sehun.”Orang kaya memang sangat mudah untuk melupakan sesuatu”gerutuku.
*****************

“Hehem”aku hanya tertawa kecil jika mengingat masa remajaku.Sudah saatnya aku kembali ke duniaku yang sebenarnya.
Saat aku berjalan menyusuri jalan setapak menuju mobil suamiku,entah aku masih berada dalam masa lalu atau dunia yang sebenarnya.Dalam radius 4-5 meter Oh Sehun berdiri di hadapanku.Lagi-lagi jantungku bertambah kecepatan.Meski 8 tahun telah berlalu namun wajahnya masih melekat erat di memory otakku.Masih seperti dulu,sebenci apapun aku padanya,hormon tersenyum tidak bisa berhenti mengalir.Bibir ini seolah bergerak sendiri tanpa mengikuti kata hati.Aku tersenyum padanya,yah aku tersenyum pada Oh Sehun.Yang belum jelas nyata atau hanya ilusi.
Ribuan pertanyaan masih bergelayut di otakku,apa ini benar dia?apa dia telah kembali dari Macau?kenapa tidak pernah mengabariku?apa dia tau aku di sini?.....etc.
Langkah kami semakin dekat hingga akhirnya raga kami berpapasan begitu saja tanpa ada sedikit tatapannya untukku.”Apa dia tidak lagi mengenali wajahku?atau dia tidak melihat ada orang di sini?apa yang dia lakukan?melewatiku?dia tidak menganggapku ada?”
Aku kembali mematung dengan bom atom yang siap meledak di kepalaku.Ini bukan rasa patah hati atau kecewa tapi lebih tepatnya perasaan ‘direndahkan harga dirinya’mungkin ini berlebihan.Ratusan daun maple yang telah menguning bak ratusan percik api yang siap membakar emosiku.Kuputar badanku 1800 ke arah kiri.Sehingga posisiku saat ini menghadap Oh Sehun yang berjalan dengan santainya.”Awas saja dia,dia tidak tau kalau aku pernah latihan taekwondo.”gerutuku.Namun baru selangkah aku berjalan menyusul Sehun rasanya kakiku tiba-tiba saja dililit akar-akar maple yang tiba-tiba tumbuh dari dalam tanah dan menjalar melilit kakiku.Saat kedua wanita itu mendekati Sehun aku baru sadar kalau ‘sesuatu’ telah terjadi padanya.
“Ayah,kenapa tidak memakai tongkatmu?aku dan nenek sejak tadi mencarimu.Ayah jangan berjalan sendiri,bagaimana kalau ayah tersesat atau menabrak sesuatu,ayo kita ke makam ibu.”anak kecil itu merengek pada Sehun dengan manjanya sembari memasangkan tongkat itu ke tangan Sehun,terlihat Sehun menyambut rengekan gadis keci itu dengan senyumannya yang masih seperti saat dia tersenyum padaku,namun pandangannya sam a sekali tak menatap gadis itu ,masih menerawang lurus ke depan.Tak terasa butiran hangat telah mengalir melalui kelopak mataku hingga akhirnya jatuh membasahi pipi.”Tidak,itu tidak mungkin,tidak bisa melihat?itu tidak mungkin”Aku terus bergumam tanpa hentinya,hatiku terasa sesak membuatku ingin berteriak.Sampai akhirnya sentuhan lembut mendarat di pundakku.Tangan Suho namjaku yang sedari tadi telah menungguku.Angin mengelus dengan lembut pepohonan hingga menjatuhkan beberapa helai daun maple yang telah menguning,seraya menuturkan sesuatu padaku “kembalilah ke duniamu sekarang,segala sesuatunya bisa berubah dan apapun bisa terjadi tanpa kau kan sadari”
“Sayang,kau baik-baik saja,kau menangis,kau cengeng sekali masa lalu bukan untuk ditangisi,ayo kita kembali ke mobil!”
END

0 comments:

Post a Comment